Selasa, 08 November 2016

R E F O R M A S I




                Reformasi merupakan suatu proses berlangsungnya pergeseran dan perubahan dari suatu system yang dinilai kurang demokratis menuju ke arah sistem yang lebih demokratis. Oleh sebab itu, pergeseran dan perubahan merupakan suatu wujud dari implementasi atau penerapan dari proses demokratisasi yang mencakup dalam hal politik, ekonomi, dan social.
LATAR BELAKANG
                Di Indonesia, masa reformasi berlaku sejak turunnya Presiden Soeharto dari jabatannya. Banyak hal yang menyebabkan beliau terpaksa melepas jabatan presiden, salah satunya disebabkan krisis sosial. Dua kubu terbentuk demi menyalurkan aspirasi untuk mendukung pun menuntut. Di antaranya Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ( KAMMI ) dan Forum Kota ( Forum Kota ) sebagai penuntut reformasi. Walaupun dikenal sebagai organisasi dengan nafas perjuangan yang berbeda, tetapi saat itu mereka menetapkan untuk berjuang bersama dalam rangka menurunkan menurunkan Soeharto, menghapus Dwi Fungsi ABRI, dan mewujudkan reformasi.  Angka pengangguran yang tinggi, kerusuhan Mei 1998, hingga kesenjangan sosial menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan. Hal ini merupakan salah satu bentuk krisis sosial pada saat itu.
                Seperti telah dijelaskan di atas, krisis sosial menimbulkan efek domino pada bidang politik dan ekonomi. Di antaranya, yaitu inflasi yang parah sehingga harga barang naik dengan tak terelakkan. Mahasiswa sebagai mayoritas penuntut turunnya Soeharto pun  membuat agenda reformasi
1.       Mengadili Soeharto dan kroninya
2.       Melakukan amandemen terhadap UUD 1945
3.       Menghapus Dwi Fungsi ABRI
4.       Penegakan supremasi hokum
5.       Mewujudkan pemerintah yang bersih KKN
ERA REFORMASI
                Banyak hal yang dilakukan Presiden Habibie sebagai presiden baru dalam rangka transisi demokrasi. Beliau mengembalikan kebebasan pers pada tempatnya semula, yaitu memberi kebebasan berkumpul, bahkan mengembalikan beberapa tahanan politik yang dianggap tidak bersalah.
                Reformasi pada bidang hukum dan perundangan, yaitu dengan membuat dua belas ketetapan. Di antaranya, TAP MPR No XIII/MPR/1998 mengenai pembatasan masa jabatan Presiden dan WaPres dan penambahan ketetapan mengenai asas dalam Pemilu, menjadi Luber Jurdil.
                Sedangkan sebagai usaha mengatasi krisis multi dimensi, agenda reformasi juga mengedepankan perbaikan ekonomi dengan perwujudan lapangan pekerjaan yang luas sebagai focus utama. Sayang, reformasi akhirnya berakhir pada tahun 1999.
Dampak Positif
a.       Pengembalian hak-hak pers sebagaimana mestinya
Presiden Habibie memberikan kebebasan dalam berkumpul pun mengemukakan pendapat di muka umum. Dibuktikan dengan disahkannya TAP MPR No XVII/MPR/1998 mengenai penegakan Hak Asasi Manusia ( HAM ) dimana kebebasan pers juga termasuk di dalamnya. Beliau juga membebaskan tahanan politik dari masa Soeharto, yaitu Sri Bintang Pamungkas dan Muchtar. Muchtar adalah seorang yang dikenal sebagai pemimpin buruh se-Indonesia. Tak lupa, Habibie juga mencabut larangan berserikat bagi buruh.
b.      Pemilihan Umum yang Sehat
Habibie menetapkan asas baru pada TAP MPR No. XIV/MPR/1998 menjadi Luber Jurdil. Bukti lainnya, yaitu torehan besar dalam sejarah dimana pemilihan umum menyertakan hamper seluruh golongan ideology bangsa yang diikuti oleh 48 partai setelah sebelumnya beliau memangkas perundangan mengenai pemilu, susunan, kedudukan, tugas, serta wewenang MPR/DPR. Salah satu udndang-undang yang dihapus, yaitu UU No. 3 tahun 1985 yang berisi bahwa organisasi sos-pol yang diperkenankan mengikuti pemilu hanya PPP, PDI, Golkar.
Dampaknya, kehidupan demokrasi di Indonesia mulai nampak.
c.       Perkembangan proyek pembenahan kondisi ekonomi dan sosial

Peningkatan lapangan kerja seluas mungkin dengan mengharapkan pada potensi dari
adanya investasi asing sehingga pada masa itu jumlah pengangguran turun. Selain itu, Habibie juga meberi kemudahan dalam akses kebutuhan pokok dengan memberi harga yang terjangkau. Akses fasilitas umum juga dibenahi dengan kemudahan akses kebutuhan dasar, layaknya air minum, listrik, pun angkutan umum. Akses kesehatan dan akses pendidikan juga tak kalah dipedulikan.
d.      Pemisahan TNI dan Polri dan penghapusan Dwi Fungsi ABRI
Pada masanya, TNI dijadikan sebagai alat pertahanan Negara, sedangkan Polri sebagai
penjaga ketertiban masyarakat. Sedangkan penghapusan Dwi Fungsi ABRI dilakukannya secara bertahap.
Dampak Negatif
a.       Lepasnya salah satu wilayah Indonesia
Tentu banyak pertimbangan Habibie dalam melepas timor-timur setelah mereka diberi
kesempatan referendum, tetapi memilih untuk lepas dari wilayah Indonesia. Hal ini di mata orang lain menyebabkan kekecewaan begitu besar dan menganggap keputusan Habibie sangatlah fatal.
b.      Perbaikan ekonomi yang lambat
Berdasarkan penelitian United Nation Development Programme (UNDP) Indonesia
menmpati peringkat ke-110 dalam hal Indeks Pembangunan. Namun, sebenarnya hal ini masih terus berjalan sampai sekarang. Terbukti dengan focus yang dilakukan para presiden hingga kini.
Sumber : SEJARAH untuk SMA dan MA kelas XII Program Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Magdalia Alfian, Nana Nurliana, dan Sudarini. Terbitan ESIS




0 komentar:

Posting Komentar

 

Let's Talk Template by Ipietoon Cute Blog Design