Jumat, 12 Februari 2016

The Maker

    Waaa.. sedih juga belum punya waktu buat download videonya terus upload ke sini. The Maker ini salah satu film yang pernah menangin banyak award lo *applause* Awalnya ngeri tuh lihat tokohnya. Giginya gede abis kayak gigi kelinci. Mana ada jam pasirnya lagi. Kesannya jadi bikin deg-degan. Ceritanya si tokoh itu lagi megang buku petunjuk gitu untuk buat orang. Ketika orang buatannya udah jadi, malah nggak mau gerak. Ternyata, si tokoh punya tuh cara buat menghidupakan orang buatannya. Mau tahu caranya? Nonton aja! Intinya, setiap the maker yang hidup dituntut untuk membuat orang buatan sebagus mungkin untuk kemudian mati waktu jam pasirnya terbalik. Wuuu, seru kan?

Zero

Pernah nonton kartun ini?
Kalau belum, gih nonton! Film pendek ini benar-benar sarat akan pesan moral. Menggambarkan keadaan lingkungan di mana masyarakat sangat memperhatikan strata sosial dan memperlakukan orang-orang di sekitarnya sesuai dengan angka yang tercetak pada tubuhnya. Tentu saja hal ini sangat tidak menguntungkan bagi mereka yang terlahir dengan jumlah bilangan kecil, seperti nol. Karena angka yang tercetak dalam tubuhnya, ia dianggap berbeda dari teman-temannya. Dibully merupakan hal yang biasa baginya. Bahkan ketika tak ada satupun orang dewasa yang hendak peduli. Hal ini terus berlangsung hingga si zero dewasa. Menyedihkan? Tentu. Ia sampai harus dipenjara. Namun film ini tak melulu sedih karena zero akan menemukan cinta sejatinya dan kemudian dihormati karena lahirnya sang infinity. Happy ending? Silakan ditonton! :)

Kekuatan Kelemahan Teori Hindu-Buddha

     Seperti telah diketahui mengenai teori masuknya hindu-buddha. Berikut kekuatan dan kelemahan dari teori-teori tersebut:

Teori Brahmana
☀̤̣̈̇ Kelebihan
- Brahmana adalah kaum yang dianggap paling memahami ajaran agama Hindu sehingga hanya mereka yang diperkirakan mampu menyebarkan ajaran tersebut
- Penggunaan bahasa Sanskerta dengan huruf Pallawa pada prasasti di Indonesia yang sama dengan penggunaan bahasa dan huruf pada kitab suci dan upacara keagamaan di India
- Kemampuan kaum Brahmana dalam menguasai bahasa Sanskerta tidak bisa sembarangan dikuasai orang lain karena bahasa tersebut merupakan tingkat bahasa kelas tinggi
- Penobatan raja-raja baru yang mendatangkan kaum Brahmana dalam memimpin upacara. Tentu saja jika penobatan raja menggunakan ajaran Hindu otomatis rajanya akan dinyatakan Hindu, pun rakyatnya.
- Peninggalan kitab-kitab Weda oleh kaum Brahmana sebagai hadiah atas penobatan raja
- Terdapat koloni India di Malaysia dan daerah Sumatera dimana para penduduknya yang biasa disebut  Orang keling memerlukan kaum Brahmana untuk melaksanakan upacara perkawinan dan kematian
☀̤̣̈̇ Kelemahan
- Karena bahasa Sanskerta merupakan bahasa dengan tingkat kelas tinggi, sulit bagi raja-raja di Indonesia untuk mempelajari bahasa tersebut sendiri
- Pantangan menyeberangi lautan dan meninggalkan tanah airnya bagi kaum Brahmana dimana pelanggar bisa kehilangan kasta yang dimiliki


Teori Ksatria
☀̤̣̈̇ Kelebihan
-  Jiwa petualang yang dimiliki kaum Ksatria dan semangat untuk mengekspansi wilayah kekuasaan
-
☀̤̣̈̇ Kelemahan
- Para Ksatria tidak menguasai bahasa Sanskerta
- Tidak ada bukti prasasti bahwa wilayah Indonesia pernah ditaklukkan kaum Ksatria

Teori Waisya
 ☀̤̣̈̇ Kelebihan
- Ketertarikan kaum Waisya untuk berdagang di Indonesia karena kekayaan SDA yang dimiliki
☀̤̣̈̇ Kelemahan
- Kaum Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta
- Transaksi perdagangan biasa dilakukan di daerah pesisir pantai atau pelabuhan padahal banyak dari peninggalan Hindu-Buddha yang justru berada di pedalaman
- Kaum Waisya tidak begitu memahami ajaran agamanya karena ia tidak bertugas untuk menyebarkan
- Kondisi kaum pedagang di Indonesia tidak berbeda secara signifikan dengan kondisi pedagang di wilayah Indonesia sehingga pengaruh kebudayaan mereka tidak begitu berpengaruh dalam keberalangsungan ketatanegaraan pemerintahan

 Teori Arus Balik
☀̤̣̈̇ Kelebihan
- Ajaran tersebut bisa lebih mudah disebarkan karena berasal dari penduduk kita sendiri
☀̤̣̈̇ Kelemahan
 - Hanya orang-orang berada yang mampu ke India

Yaaa.. namanya saja teori, pasti ada saja kelebihan-kelemahannya, ada yang setuju maupun menyanggah.
Jadi, apa pendapat kalian?

Sumber : ilmusosial.net

Selasa, 09 Februari 2016

Peninggalan Hindu-Buddha



Peninggalan Hindu

1. Tujuh buah yupa dari Kerajaan Kutai
yang berbunyi :

"śrīmatah śrī-narendrasya; kuṇḍuṅgasya mahātmanaḥ; putro śvavarmmo vikhyātah; vaṅśakarttā yathāṅśumān; tasya putrā mahātmānaḥ; trayas traya ivāgnayaḥ; teṣān trayāṇām pravaraḥ; tapo-bala-damānvitaḥ; śrī mūlavarmmā rājendro; yaṣṭvā bahusuvarṇnakam; tasya yajñasya yūpo ‘yam; dvijendrais samprakalpitaḥ."

Artinya: Sang Mahārāja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aśwawarmman namanya, yang seperti Angśuman (dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aśwawarmman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci). Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mūlawarmman, raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Sang Mūlawarmman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana. 

2. Prasasti Ciaruteun di Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Terdapat jejak telapak kaki yang diduga Raja Purnawarman.
Hasil gambar untuk Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun

3. Prasasti Jambu di Bukit Koleangkak, Kota Bogor. Terdapat tulisan tarumayam yang berarti Tarumanegara
4.  Prasati Cidanghiang di Lebak, Pandeglang, banten. Teradapt deskripsi bahwa Raja Purnawarman merupakan raja yang agung, pemberani, dan perwira.
5. Prasasti Kebon Kopi di Kampung Muara Hilir, Kota Bogor. Terdapat lukisan jejak telapak kaki Airawata yang merupakan gajah milik Dewa Wisnu.
6. Prasasti Tugu di Desa tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Terdapat deskripsi mengenai proses pembuatan saluran air Gomati dan Chandrabhaga.
7. Prasasti Pasir Awi di Bogor. Terdapat lukisan telapak kaki, namun huruf yang tertulis belum dapat dibaca karena menggunakan aksara ikal.
8. Prasasti Muara Cianten di bogor, Jawa Barat. Prasasti ini juga belum dapat dibaca.

Peninggalan Buddha
1. Candi Mendut desa Mendut, kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
candi-mendut
Candi Mendut

2. Candi Ngawen di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Magelang
3. Candi Muara Takus di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar
4. Candi Prambanan
prambanan
Candi Prambanan

5. Arca Gupolo di dekat candi Ijo dan candi Barong, di wilayah kelurahan Sambirejo, kecamatan Prambanan, Yogyakarta
arca-gupolo
Arca Gupolo   
 Begitu banyak peninggalan dari kerajaan Hindu maupun Buddha. Kita sebagai generasi muda perlu untuk menjaga dan melestarikan agar berbagai macam arca hingga candi yang ada. Mulai dari hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya saat kita mengunjungi situs-situs sejarah, tidak menduduki tempat yang tidak diperbolehkan seperti birai pada candi, dan berbagai macam cara lainnya. Selain itu, situs sejarah tersebut tentu memiliki daya tarik tersendiri bagai warga mancanegara sehingga bisa menjadi tambahan bagi devisa negara kita tercinta, Indonesia.

sumber : Sejarah peninggalan hindu budha | soeci, Peninggalan Sejarah Hindu dan Buddha di Indonesia | JENDELA PENGETAHUAN SOSIAL




Jumat, 05 Februari 2016

Sejarah Masuknya Hindu-Budha ke Indonesia







   Hindu pertama kali berkembang setelah kedatangan bangsa Arya ke India sejak 1500 SM lalu melalui Afghanistan dan mendiami wilayah Aryawarta. Aryawarta terletak di Lembah Sungai Indus, India. Bngsa Arya kemudian mendesak ras Dravida yang merupakan penduduk asli India. Percampuran kedua ras itu mengakibatkan sinkretisme yang menjadi salah satu faktor lahirnya agama Hindu.
Tingkatan Varna
Bangsa Arya

   Agama Budha berawal dari pemikiran seorangSidharta gautama yang merupakan keturunan dari Raja Sudadana dan Ratu Maya. Sejak kecil ia diasingkan dari dunia luar karena ramalan bahwa ia akan menjadi pendeta besar. Ketika sudah besar dan menyaksikan penderitaan orang-orang di sekitarnya, Sidharta Gautama melakukan pertapaan di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya. Peristiwa ini terjadi 531 SM dan menjadi awal sejarah lahirnya agama Budha.
Bagaimana agama Hindu-Budha dapat sampai ke Indonesia?Photobucket
 Ada 4 teori yang menyatakan sejarah masuknya Hindu Budha.
A. Teori Brahmana
Teori ini diutarakan Van Leur dengan alasan bahwa para Brahmana mendapat undangan dari penguasa Indoensia untuk kelancaran arus perdagangan dengan India. Dasar lainnya, yaitu sisa-sisa peninggalan kerajaan dan prasasti berbahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Kelemahannya adalah adanya peraturan di India yang melarang para brahmana keluar dari negerinya karena terdapat pantangan untuk menyeberangi lautan.
Huruf Pallawa


B. Teori Ksatria / Kolonisasi
Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch, C.C Berg, dan Mookerji, R.C Majundar, dan Nehru. Didasari oleh kekacauan politik yang terjadi di India sehingga beberapa prajurit India melarikan diri ke wilayah Indonesia dan menaklukkan beberapa daerah di Nusantara. Kelebihan teori ini terletak pada semangat petualangan yang dimiliki oleh para kaum Ksatria. Kelemahannya sendiri, yaitu bukti-bukti yang didapati masi kurang mendukung karena para ahli arkeolog belum menemukan jejak persebaran dari para prajurit itu sendiri. Selain itu, para ksatria tidak menguasai huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Teori Ksatria
 C. Teori Waisya
Dikemukakan oleh N.J Krom. Dikatakan bahwa para pedagang dari India masuk ke Indonesia. Mereka membawa kebudayaan India dan berhubungan dengan penguasa Indonesia sendiri. Kelebihan dari teori ini bahwa Nusantara telah menjadi jalur perdagangan antara India dan Cina. Kelemahannya adalah para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya juga tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa.
D. Teori Sudra
Teori Sudra didukung olrh Von Van Faber. Dikatakan bahwa para kaum yang dijuluki kasta Sudra datang ke Indonesia untuk memperbaiki nasib karena peperangan yang terjadi di India saat itu memaksa mereka menjadi seorang budak.
Kasta Sudra

 E. Teori Arus Balik

Teori Arus Balik dikemukakan oleh F.D.K Bosch yang menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu-Budha berasal dari Indonesia sendiri yang diawali kunjungan para pendeta India ke Indonesia. Akibatnya, para pedenta ini kemudian  berkunjung ke India untuk memperdalam agama Hindu maupun Buddha untuk kemudian disebarkan kembali ke Indonesia. Dibuktikan dengan prasasti Nalanda yang menyebutkan bahwa Balaputra ( Raja Sriwijaya ) meminta kepada raja India untuk membangun vihara di Nalanda sebagai tempat menuntut ilmu para tokoh di Sriwijaya.

Mengapa terdapat begitu banyak teori? Karena teori sendiri merupakan hasil analisis dari berbagai sumber dan pendapat di antara para ahli yang dikatakan valid jika mempunyai bukti yang dapat diterima. Bayangkan saja, ketika seorang buta yang tidak pernah melihat atau mengetahui rupa gajah, ketika mereka disodorkan seekor gajah untuk kemudian dideskripsikan. Akan ada yang mengatakan bahwa gajah itu pipih karena ia menggenggam telinganya, akan ada yang mengatakan gajah itu bulat karena ia memeluk kakinya, atau bahkan ada yang mengatakan gajah itu besar karena ia meraba tubuhnya. Begitulah sejarah.

Sekian, mohon maaf bila terdapat kekeliruan


Photobucket

Sumber : wikipedia.org , http://www.slideshare.net/clarariadnn/materi-x-kelas-x-perkembangan-agama-dan-kebudayaan-hindu-budha-di-indonesia , ipietoon.com , Farid, Samsul.-.Sejarah Indonesia untuk SMA-MA/SMK Kelas X.-:Yrama Widya







 

Let's Talk Template by Ipietoon Cute Blog Design