Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA )
merupakan sebuah proyek kesepakatan anggota ASEAN guna meningkatkan stabilitas
ekonomi dan membnetuk kawasan ASEAN yang kuat. Salah satunya adalah membuka arus perdagangan
barang dan jasa, serta arus pasar tenaga kerja professional. Walaupun kondisi
perekonomian di wilayah ASEAN dinilai cukup stabil, tetapi dengan adanya MEA
maupun AFTA dapat membuat permasalahan baru dengan banyaknya arus barang impor
maupun persaingan dalam meraih lowongan pekerjaan. Oleh karena itu, Indonesia
tentu harus memiliki strategi sehingga MEA dan AFTA dapat membuka kesempatan
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, bukannya malah membawa petaka karena
kalah dalam bersaing.
1.
Penumbuhan
mental dan jiwa bisnis yang kompetitif
Dalam transaksi, ketika ada sebuah barang dengan
kualitas bagus dan berharga murah
maka akan banyak dipilih oleh konsumen. Tidak peduli
barang tersebut merupakan produk impor pun local. Sebagai produsen tentu tidak
bisa menyalahkan konsumen begitu saja. Diperlukan inovasi dan keuletan dalam
mencipta produk yang banyak digemari. Jadi, para produsen seharusnya terus
berpikir untuk meningkatkan produksinya, bukannya malah menyalahkan konsumen
dan kebijakan pemerintah yang tidak membuahkan hasil banyak.
2.
Peningkatan
kualitas sumber daya manusia
Bersaing dengan Negara lain, tentu memerlukan skill. Diperlukan kemampuan bahasa yang
mumpuni sehingga membantu pengusaha maupun pekerja dalam meningkatkan
kinerjanya. Memahami latar belakang budaya juga merupakan hal penting untuk
menetapkan marketing strategy yang tepat.
Tak hanya kemampuan berbahasa, semakin banyak skill yang dimiliki pekerja atau pengusaha Indonesia maka akan
semakin diminati, baik kemampuan dalam accounting,
IT, dll.
3.
Pembenahan
mental konsumen
Tak sedikit masyarakat Indonesia yang banyak meminati
produk luar negeri dengan alas an branding.
Pemerintah sendiri telah melakukan usaha dalam bentuk program Aku Cinta Indonesia sebagai pengembangan
ekonomi kreatif dengan mengadakan kampanye berupa iklan, pertunjukan busana,
promosi pariwisata,d ll
4.
Penguatan
sector UMKM
Produsen yang masih berskala keciltentu tidak boleh
dibiarkan tenggelam oleh produk-produk asing, maka diperlukan sokongan bantuan
bagi UMKM untuk memperkenalkan produk-produknya. Hal ini akan menstimulasi
mereka untuk terus berinovasi dan berkarya.
Indonesia bersaing? Siapa takut !
0 komentar:
Posting Komentar