Selasa, 16 Agustus 2016

Chaerul Saleh-ku

            Pria dengan watak tegas ini terlahir di Sawahlunto, 13 September 1916. Beliau merupakan salah satu pejuang yang turut membantu Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Jabatannya mulai dari wakil perdana menteri, menteri, hingga ketua MPRS pertama saat Indonesia masih berbentuk serikat pun turut pernah ia duduki. Beliau jugalah salah satu penggagas Indonesia sebagai Negara berbentuk kepulauan.
            Keadaan orang tuanya yang bercerai ketika beliau masih berusia dua tahun tidak membuatnya down. Beliau malahan bisa bersekolah dengan lancer dan lulus menjadi alumni Europeesche Lagere School di Bukittinggi, Hogereburgerschool (HBS) di Medan dan salah satu fakultas hukum di bilangan Jakarta.
Di dua rumahnya yang dibeli dari hasil jual warisan, bersama istrinya, beliau menampung kurang lebih 100 anak. Hal ini dikarenakan beliau tidak memiliki keturunan. Walau begitu, rumah tangga mereka tetap dipenuhi dengan cinta.
            Beliau menurut saya cukup pantas diidolakan walaupun pada sisi lain tentu Chaerul Saleh memiliki banyak kelemahan. Jika saya hidup saat masa-masa proklamasi, tentu saya akan berada di barisan Chaerul Saleh. Karakternya yang berapi-api dan berani membuatnya menculik proklamator kita, Ir. Soekarno, ke Rengasdengklok bersama dengan Sukarni dan Wikana. Bayangkan apa yang terjadi jika saat itu golongan tua tetap kekeuh pada sikap menolak untuk melakukan proklamasi secepatnya.
”Bisakah Indonesia merdeka jika proklamasi tidak dilaksanakan saat itu?”
Pertanyaan yang dilontarkan guru sejarah kami dan seketika sekelas hening, tidak ada yang menjawab bahkan hingga kini. Menurut saya, itu tergantung bagaimana kita mendefinisikan kemerdekaan itu sendiri, Buktinya pasca kini proklamasi saja masih banyak kemelaratan. Bahkan Laksamana Maeda, salah satu orang yang membantu jalannya proklamasi saja hidup sengsara saat masa tuanya. Miris?
Chaerul Saleh di masa muda dikenal sebagai pekerja yang giat, satu dari lain hal yang patut dikagumi. Beliau sangat aktif di organisasi maupun pergerakan. Mungkin jika beliau gunakan ini untuk mendaftar lowongan pekerjaan di masa sekarang, pihak HRD pun akan bosan dengan panjangnya CV yang beliau miliki. Mulai dari Komite Van Aksi, Barisan Sukarni, Barisan Pelopor, Laskar Rakyat Djakarta Raya, Angkatan Pemuda Indonesia, dan lain-lain. Saya sendiri kagum dengan semangatnya. Sudah barang tentu ia memiliki prinsip yang kuat.
Beliau pernah berhubungan dengan PKI sehingga menerima ancaman pembunuhan. Hal ini mengakibatkan ia terlibat perkelahian dengan Aidit, salah satu tokoh PKI.
Sebagai seseorang yang pernah menjabat menteri tidak membuatnya hidup bergelimang harta. Ia masih saja senang makan hanya dengan nasi dan sambal. Beliau tidak begitu menyukai makanan barat dan pergi ke luar negeri untuk sesuatu yang tidak penting. Tidak seperti pejabat jaman sekarang yang entah benar entah tidak, di media massa seringkali dipertontonkan mereka yang duduk di kursi pemerintah malah molor seenaknya, bolos kerja, dan hidup bahagia dengan uang rakyat. Lupakah bahwa amanah yang diberikan dan janji yang diucapkan akan dipertanggungjawabkan di akhirat? Contohlah Chaerul Saleh, wahai kaum berdasi dengan perut buncit!


1 komentar:

  1. Game of Chance, the new game of chance - aprcasino.com
    Game of Chance, the new game of chance! The latest video slot game 카지노 사이트 큐어 벳 from our brand-new, 5 reels & 1024 paylines with 20 bonus symbols.

    BalasHapus

 

Let's Talk Template by Ipietoon Cute Blog Design