神風
en.wikipedia |
Sebuah tindakan
yang dalam bahasa Jepang secara harfiah berarti angin dewa. Berasal dari nama
angin topan yang disebut-sebut pernah menyelamatkan Belanda dari invasi Mongol
pada tahun 1281. Dikisahkan pada saat itu pasukan Mongol yang hendak menyerang
dari barat terhalan oleh munculnya sebuah angin topan raksasa. Sedangkan
berdasarkan rujukan bahasa Inggris merupakan serangan bunuh diri yang dilakukan
awak pilot pesawat Jepang terhadap kapal-kapal sekutu seperti yang pernah
terjadi di wilayah Pearl Harbour. Kamikaze
sendiri juga pernah dilakukan oleh teroris yang menyerang gedung WTC di New
York, USA. Pelaku kamikaze sendiri
disebut sebagai tokubetsu kōgeki tai (特別攻撃隊) atau
disingkat menjadi tokkōtai (特攻隊)
Pasukan kamikaze yang terkenal
berani sangat tunduk pada kaisar yang memerintah. Mereka akan sangat bangga
apabila meninggal secara terhormat dalam pengabdiannya terhadap tanah air.
Tujuan mereka satu, mati bersama musuh sebanyak-banyaknya. Dalam usia muda,
pilot-pilot tersebut akan mengawaki pesawat-pesawat kecil dan ringan hanya
dengan pakaian seadanya berupa topi kulit untuk kemudian mengudara, menghadang,
dan mengahcurkan lawan dengan menubrukkan diri.
Menjelang pemanggilan tugas
mengudara para pasukan kamikaze tidak terlihat sedih. Mereka justru dengan
tenang bermain kartu, mendengarkan music, atau bahkan bercanda mengenai maut
yang akan menjemput. Pasca latihan tidak semua pasukan langsung mendapat
perintah mengudara, tetapi ada yang menunggu hingga berbulan lamanya. Ketika
panggilan mengudara tiba beberapa dari mereka menyerahkan barang-barang pribadi
pada sahabatnya, menulis surat maupun puisi, atau menghadiahi sesuatu sebagai
kenang-kenangan. Pilot-pilot tersebut juga mendapat perlakuan istimewa karena
kesediannya dalam membela tanah air. Para komandan tak segan berbagi jatah
makan dengan mereka walaupun saat itu krisis pangan tengah melanda.
Berikut merupakan salah satu
puisi yang digoreskan pilot kamikaze bernama Isao Matsuo (23th)
“Ayah ibu harus bangga dengan saya. Ayah ibu
harus mengucapkan selamat kepada saya. Saya telah mendapat kesempatan yang
sangat indah dan mulia untuk mati. Hari ini hari terakhir saya. Nasib bangsa
kita tergantung pada pertempuran di laut selatan, dimana aku akan gugur seperti
bunga-bunga. Saya tergabung dalam kesatuan, 16 pesawat yang siap tempur. Semoga
kematian kami akan seindah dan sebening kristal. Hormat ananda.”
Sungguh betapa beraninya pasukan kamikaze, sama seperti ratusan
ribu pahlawan di luar sana yang rela mempertaruhkan nyawanya demi membela dan mempertahankan
tanah air. Semangatlah membangun bangsa, kaum muda! J
0 komentar:
Posting Komentar