Rabu, 27 Juli 2016

Pasukan Berani dari Jepang, Kamikaze

神風
en.wikipedia
Sebuah tindakan yang dalam bahasa Jepang secara harfiah berarti angin dewa. Berasal dari nama angin topan yang disebut-sebut pernah menyelamatkan Belanda dari invasi Mongol pada tahun 1281. Dikisahkan pada saat itu pasukan Mongol yang hendak menyerang dari barat terhalan oleh munculnya sebuah angin topan raksasa. Sedangkan berdasarkan rujukan bahasa Inggris merupakan serangan bunuh diri yang dilakukan awak pilot pesawat Jepang terhadap kapal-kapal sekutu seperti yang pernah terjadi di wilayah Pearl Harbour. Kamikaze sendiri juga pernah dilakukan oleh teroris yang menyerang gedung WTC di New York, USA. Pelaku kamikaze sendiri disebut sebagai tokubetsu kōgeki tai (特別攻撃隊) atau disingkat menjadi tokkōtai (特攻隊)
Pasukan kamikaze yang terkenal berani sangat tunduk pada kaisar yang memerintah. Mereka akan sangat bangga apabila meninggal secara terhormat dalam pengabdiannya terhadap tanah air. Tujuan mereka satu, mati bersama musuh sebanyak-banyaknya. Dalam usia muda, pilot-pilot tersebut akan mengawaki pesawat-pesawat kecil dan ringan hanya dengan pakaian seadanya berupa topi kulit untuk kemudian mengudara, menghadang, dan mengahcurkan lawan dengan menubrukkan diri.

Menjelang pemanggilan tugas mengudara para pasukan kamikaze tidak terlihat sedih. Mereka justru dengan tenang bermain kartu, mendengarkan music, atau bahkan bercanda mengenai maut yang akan menjemput. Pasca latihan tidak semua pasukan langsung mendapat perintah mengudara, tetapi ada yang menunggu hingga berbulan lamanya. Ketika panggilan mengudara tiba beberapa dari mereka menyerahkan barang-barang pribadi pada sahabatnya, menulis surat maupun puisi, atau menghadiahi sesuatu sebagai kenang-kenangan. Pilot-pilot tersebut juga mendapat perlakuan istimewa karena kesediannya dalam membela tanah air. Para komandan tak segan berbagi jatah makan dengan mereka walaupun saat itu krisis pangan tengah melanda.
Berikut merupakan salah satu puisi yang digoreskan pilot kamikaze bernama Isao Matsuo (23th)
 “Ayah ibu harus bangga dengan saya. Ayah ibu harus mengucapkan selamat kepada saya. Saya telah mendapat kesempatan yang sangat indah dan mulia untuk mati. Hari ini hari terakhir saya. Nasib bangsa kita tergantung pada pertempuran di laut selatan, dimana aku akan gugur seperti bunga-bunga. Saya tergabung dalam kesatuan, 16 pesawat yang siap tempur. Semoga kematian kami akan seindah dan sebening kristal. Hormat ananda.”


Sungguh betapa beraninya pasukan kamikaze, sama seperti ratusan ribu pahlawan di luar sana yang rela mempertaruhkan nyawanya demi membela dan mempertahankan tanah air. Semangatlah membangun bangsa, kaum muda! J

0 komentar:

Posting Komentar

 

Let's Talk Template by Ipietoon Cute Blog Design