Selasa, 09 Februari 2016

Peninggalan Hindu-Buddha



Peninggalan Hindu

1. Tujuh buah yupa dari Kerajaan Kutai
yang berbunyi :

"śrīmatah śrī-narendrasya; kuṇḍuṅgasya mahātmanaḥ; putro śvavarmmo vikhyātah; vaṅśakarttā yathāṅśumān; tasya putrā mahātmānaḥ; trayas traya ivāgnayaḥ; teṣān trayāṇām pravaraḥ; tapo-bala-damānvitaḥ; śrī mūlavarmmā rājendro; yaṣṭvā bahusuvarṇnakam; tasya yajñasya yūpo ‘yam; dvijendrais samprakalpitaḥ."

Artinya: Sang Mahārāja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aśwawarmman namanya, yang seperti Angśuman (dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aśwawarmman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci). Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mūlawarmman, raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Sang Mūlawarmman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana. 

2. Prasasti Ciaruteun di Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Terdapat jejak telapak kaki yang diduga Raja Purnawarman.
Hasil gambar untuk Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun

3. Prasasti Jambu di Bukit Koleangkak, Kota Bogor. Terdapat tulisan tarumayam yang berarti Tarumanegara
4.  Prasati Cidanghiang di Lebak, Pandeglang, banten. Teradapt deskripsi bahwa Raja Purnawarman merupakan raja yang agung, pemberani, dan perwira.
5. Prasasti Kebon Kopi di Kampung Muara Hilir, Kota Bogor. Terdapat lukisan jejak telapak kaki Airawata yang merupakan gajah milik Dewa Wisnu.
6. Prasasti Tugu di Desa tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Terdapat deskripsi mengenai proses pembuatan saluran air Gomati dan Chandrabhaga.
7. Prasasti Pasir Awi di Bogor. Terdapat lukisan telapak kaki, namun huruf yang tertulis belum dapat dibaca karena menggunakan aksara ikal.
8. Prasasti Muara Cianten di bogor, Jawa Barat. Prasasti ini juga belum dapat dibaca.

Peninggalan Buddha
1. Candi Mendut desa Mendut, kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
candi-mendut
Candi Mendut

2. Candi Ngawen di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Magelang
3. Candi Muara Takus di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar
4. Candi Prambanan
prambanan
Candi Prambanan

5. Arca Gupolo di dekat candi Ijo dan candi Barong, di wilayah kelurahan Sambirejo, kecamatan Prambanan, Yogyakarta
arca-gupolo
Arca Gupolo   
 Begitu banyak peninggalan dari kerajaan Hindu maupun Buddha. Kita sebagai generasi muda perlu untuk menjaga dan melestarikan agar berbagai macam arca hingga candi yang ada. Mulai dari hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya saat kita mengunjungi situs-situs sejarah, tidak menduduki tempat yang tidak diperbolehkan seperti birai pada candi, dan berbagai macam cara lainnya. Selain itu, situs sejarah tersebut tentu memiliki daya tarik tersendiri bagai warga mancanegara sehingga bisa menjadi tambahan bagi devisa negara kita tercinta, Indonesia.

sumber : Sejarah peninggalan hindu budha | soeci, Peninggalan Sejarah Hindu dan Buddha di Indonesia | JENDELA PENGETAHUAN SOSIAL




0 komentar:

Posting Komentar

 

Let's Talk Template by Ipietoon Cute Blog Design